Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Yogyakarta – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan lima posko untuk menyambut mudik Lebaran 2022. Kelima posko tersebut terdiri dari posko induk di Babarsari dan empat posko pelayanan dan keamanan.

Kepala Dishub DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti menyebutkan, untuk posko pelayanan dan keamanan tersebar di empat titik.Yakni di Prambanan, Pathuk Gunungkidul, terminal Wates dan terminal Jombor.

”Saat ini kelima posko itu juga sudah dikoordinasi juga dengan Dishub dari masing-masing kabupaten atau kota. Termasuk juga dengan melibatkan jajaran kepolisian,” katanya seperti dikutip Suara.com, Sabtu (16/4/2022)

Ia menjelaskan, selain kelima posko yang disiapkan, ada juga ada posko dari kemeneterian. Posko tersebut berada di terminal tipe A.

”Nanti yang tipe a oleh Kementerian juga ada. Tipe A nanti untuk titik juga yang mudik gratis dari Kementerian Perhubungan," ujarnya.

Disampaikan Made, dua posko yang ada di Terminal Wates dan Jombor juga difungsikan sebagai tempat ramp check atau pemeriksaan kendaraan-kendaraan angkutan umum.

Selain itu juga dibantu oleh jajaran di kabupaten untuk unit pengujian kendaraan bermotor agar dapat melakukan pengecekan terkait dengan jalannya kendaraan bermotor.

Made menegaskan fokus dari posko-posko yang didirikan tersebut bukan lagi tentang penyekatan kendaraan. Melainkankan hanya akan berfokus pada kelancaran dan kenyamanan para pelaku perjalanan yang mudik.

"Fokus kami kelancaran dan kenyamanan saja. Jadi misal kalau ada pemudik yang mau ke sini nih, bagiamana caranya seperti itu, bisa di posko. Nanti yang posko-posko di terminal ini juga kami bantu untuk ramp cek. Jadi kondisi-kondisi kendaraan yang dipakai itu itu benar-benar siap (digunakan)," ujarnya.Ia menyebut juga akan melakukan pemantauan secara lifetime melalui posko induk melalui cctv yang ada maupun dengan area traffic control system (ATCS). Guna menyampaikan berbagai informasi kepada masyarakat terkait dengan arus kendaraan yang ada di wilayahnya.Persiapan untuk sistem jaringan pun terus dilakukan agar nantinya kestabilan dapat terjaga. Sebab alat-alat tersebut akan terus diaktifkan setiap saat."Kemudian kami juga sedang survei karena kami juga harus memberikan jalur alternatif ke pemudik atau pengunjung yang nantinya berwisata ke DIY," ungkapnya.Tidak hanya jalur-jalur alternatif untuk berwisata atau mudik saja yang akan dipetakan. Tetapi sejumlah daerah rawan kecelakan yang ada di DIY juga menjadi perhatian."Misal kenapa daerah rawan (kecelakaan) apakah karena lokasinya, atau karena jalannya atau karena apa, macam-macam. Itu nanti akan ada informasi ke masyarakat termasuk juga yang rawan kemacetan," tuturnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Suara.com

Baca Juga

Komentar