Soal Vaksin PMK, Ganjar: Kebutuhan di Jateng 2 Jutaan
Murianews
Senin, 27 Juni 2022 16:01:10
MURIANEWS, Magelang – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengakui kiriman vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang diterima Pemprov Jateng sebanyak 75 ribu vaksin masih jauh dari kata idel.
Pasalnya, kebutuhan vaksin PMK untuk 35 kabupaten/kota di Jateng diperkirakan mencapai dua juta vaksin. Meski demikian ia ingin yang sudah ada dimaksimalkan terlebih dahulu.
Baca: Jateng Terima 75 Ribu Vaksin PMK, Ganjar: Habiskan Sepekan”Kurang banyak. Kalau kita kurang lebih 2 jutaan, kalau untuk vaksin
lho ya. Tapi yang sakit diobati dan trennya yang diobati sembuh kok. Hanya butuh edukasi yang lebih,” katanya.
Vaksin tersebut akan diberikan kepada semua hewan yang berisiko terkena PMK. Untuk itu Ganjar meminta kepada penyuluh, peternak, dan masyarakat untuk mendata hewan-hewan yang akan divaksin.
”Semua sapi, semua hewan, karena kita mau bereskan penyakitnya secara keseluruhan. Maka kita minta penyuluhnya, peternaknya, masyarakat, dan kawan-kawan di desa untuk semua bisa mendata. Sekali lagi, didata,” jelas Ganjar.
Ganjar menjelaskan, mengenai aktivitas perdagangan hewan ternak di Jawa Tengah, diakuinya pengawasannya tidak cukup mudah. Pengendalian antardaerah dan antarkabupaten atau keluar-masuknya hewan ternak cukup sulit.
Ganjar menjelaskan, mengenai aktivitas perdagangan hewan ternak di Jawa Tengah, diakuinya pengawasannya tidak cukup mudah. Pengendalian antardaerah dan antarkabupaten atau keluar-masuknya hewan ternak cukup sulit.
Baca: Dispertan Kudus Tegaskan Daging Ternak Terpapar PMK Aman Dikonsumsi”Maka saya minta membuat pos-pos ya untuk bisa mengawal mereka semuanya. Sapi-sapi atau ternak-ternak yang bisa terkena PMK minimal dicatat,” ungkap Ganjar.Ia menegaskan kepada para pedagang hewan ternak untuk tidak main kucing-kucingan. Tiap hewan ternak yang dijual atau dibeli harus dilaporkan agar pengawasan bisa dilakukan bersama sekaligus antisipasi sejak dini mengenai PMK.”Kita juga minta tolong betul kepada para pedagang sapi. Tolong dong semua dilaporkan. Beli di mana, dijual di mana, karena itu akan sangat membantu. Kalau kucing-kucingan akan sulit,” tegas Ganjar. Penulis: SupriyadiEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_295669" align="alignleft" width="1280"]

Dispertan Kudus mengecek kesehatan hewan di Pasar Hewan, Kudus, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. (Murianews/Vega Ma’arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Magelang – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengakui kiriman vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang diterima Pemprov Jateng sebanyak 75 ribu vaksin masih jauh dari kata idel.
Pasalnya, kebutuhan vaksin PMK untuk 35 kabupaten/kota di Jateng diperkirakan mencapai dua juta vaksin. Meski demikian ia ingin yang sudah ada dimaksimalkan terlebih dahulu.
Baca: Jateng Terima 75 Ribu Vaksin PMK, Ganjar: Habiskan Sepekan
”Kurang banyak. Kalau kita kurang lebih 2 jutaan, kalau untuk vaksin
lho ya. Tapi yang sakit diobati dan trennya yang diobati sembuh kok. Hanya butuh edukasi yang lebih,” katanya.
Vaksin tersebut akan diberikan kepada semua hewan yang berisiko terkena PMK. Untuk itu Ganjar meminta kepada penyuluh, peternak, dan masyarakat untuk mendata hewan-hewan yang akan divaksin.
”Semua sapi, semua hewan, karena kita mau bereskan penyakitnya secara keseluruhan. Maka kita minta penyuluhnya, peternaknya, masyarakat, dan kawan-kawan di desa untuk semua bisa mendata. Sekali lagi, didata,” jelas Ganjar.
Ganjar menjelaskan, mengenai aktivitas perdagangan hewan ternak di Jawa Tengah, diakuinya pengawasannya tidak cukup mudah. Pengendalian antardaerah dan antarkabupaten atau keluar-masuknya hewan ternak cukup sulit.
Baca: Dispertan Kudus Tegaskan Daging Ternak Terpapar PMK Aman Dikonsumsi
”Maka saya minta membuat pos-pos ya untuk bisa mengawal mereka semuanya. Sapi-sapi atau ternak-ternak yang bisa terkena PMK minimal dicatat,” ungkap Ganjar.
Ia menegaskan kepada para pedagang hewan ternak untuk tidak main kucing-kucingan. Tiap hewan ternak yang dijual atau dibeli harus dilaporkan agar pengawasan bisa dilakukan bersama sekaligus antisipasi sejak dini mengenai PMK.
”Kita juga minta tolong betul kepada para pedagang sapi. Tolong dong semua dilaporkan. Beli di mana, dijual di mana, karena itu akan sangat membantu. Kalau kucing-kucingan akan sulit,” tegas Ganjar.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi