PPDB Rampung, Mayoritas Kuota SMA/SMK di DIY Terpenuhi
Murianews
Kamis, 30 Juni 2022 19:06:39
MURIANEWS, Yogyakarta — Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2022-2023 di bawah naungan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar telah terpenuhi.
Saat ini semua tahapan PPDB jenjang SMA/SMK di DIY rampung pada Kamis (30/6/2022). Seluruh pendaftar bisa langsung mengetahui diterima atau tidak di sekolah negeri. Sedangkan untuk pengumuman resmi akan dilaksanakan pada Jumat (1/7/2022).
Dari data yang masuk, beberapa sekolah yang tahun lalu tidak terpenuhi kuotanya, justru saat ini banyak menolak pendaftar. Sedangkan beberapa sekolah yang masih ada kursi kosong akan diberlakukan sistem menairk calon siswa dari zonasi terjauh dari sekolah.
Melansir
Solopos.com, Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya, menyatakan jumlah pendaftar dalam PPDB SMA/SMK 2022 di DIY sekitar 37.000 orang. Jumlah itu terdiri atas SMK sekitar 20.000 orang lebih dan SMK sebanyak 17.000 pendaftar. Namun tidak bisa semua tertampung di sekolah negeri karena keterbatasan kuota.
”Secara umum SMA/SMK di DIY sudah memenuhi kuota PPDB 2022 ini,” katanya kepada wartawan, Kamis (30/6/2022).
Berdasarkan data Disdikpora DIY pada PPDB 2021 silam, ada sejumlah sekolah yang sempat kekurangan murid antara lain SMAN Galur Kulonprogo, SMAN Girimulyo Kulonprogo, SMAN Semanu Gunungkidul, SMA Rongkop Gunungkidul dan SMA Tanjungsari Gunungkidul. Adapun jumlah kekurangan saat itu sekitar 10 kursi.
Didik memastikan sekolah-sekolah di area pinggiran tersebut pada PPDB 2022 ini semua telah memenuhi kuota.
”Misalnya SMA Rongkop ini pada PPDB 2022 ini sudah penuh bahkan seperti jurusan IPA membuang sekitar 32 pendaftar karena kuota sudah penuh. Jadi rata-rata saat ini sudah terpenuhi terutama untuk SMA,” katanya.
Meski demikian, Didik tidak menampik masih ada beberapa sekolah yang belum memenuhi kuota daya tampung terutama di wilayah pinggiran DIY meski jumlahnya sangat kecil. Di antaranya SMA Samigaluh Kulonprogo yang masih ada empat kursi kosong.Ia menambahkan selain SMA, masih ada sejumlah SMK yang juga belum memenuhi kuota. Di antaranya SMK Kelautan Tanjungsari dan SMK Kelautan Sanden untuk jurusan tertentu, SMK Kokap Jurusan Kriya Batik dan Tekstil.”Secara otomatis sekarang itu proses penataan, sekolah yang kosong oleh sistem akan menarik anak dari zona terdekat dari sisi jarak urutan [zona] 4, 5 dan 6 dari titik desa [tempat tinggal calon siswa] dengan sekolah tersebut jika masih ada. Akan ditarik, masalahnya anak tersebut mau atau tidak sekolah di situ karena mungkin jaraknya masih jauh,” ucapnya.Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji, menyatakan jika masih ada siswa belum mendapatkan sekolah maka disarankan untuk segera membawa ke sekolah yang masih tersedia kursi. Prinsipnya DIY akan memfasilitasi anak untuk memastikan agar anak usia sekolah mendapatkan sekolah. Sehingga sekolah diharapkan bisa menerima jika masih ada kuota.“Saya mendapatkan masih banyak anak yang belum tertampung di sekolah negeri sehingga harus mencari di swasta,” ucapnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
[caption id="attachment_297050" align="alignleft" width="1280"]

Ilustrasi. Seorang siswa melaksanakan verifikasi berkas pada PPDB . (Murianews/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Yogyakarta — Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2022-2023 di bawah naungan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar telah terpenuhi.
Saat ini semua tahapan PPDB jenjang SMA/SMK di DIY rampung pada Kamis (30/6/2022). Seluruh pendaftar bisa langsung mengetahui diterima atau tidak di sekolah negeri. Sedangkan untuk pengumuman resmi akan dilaksanakan pada Jumat (1/7/2022).
Dari data yang masuk, beberapa sekolah yang tahun lalu tidak terpenuhi kuotanya, justru saat ini banyak menolak pendaftar. Sedangkan beberapa sekolah yang masih ada kursi kosong akan diberlakukan sistem menairk calon siswa dari zonasi terjauh dari sekolah.
Melansir
Solopos.com, Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya, menyatakan jumlah pendaftar dalam PPDB SMA/SMK 2022 di DIY sekitar 37.000 orang. Jumlah itu terdiri atas SMK sekitar 20.000 orang lebih dan SMK sebanyak 17.000 pendaftar. Namun tidak bisa semua tertampung di sekolah negeri karena keterbatasan kuota.
”Secara umum SMA/SMK di DIY sudah memenuhi kuota PPDB 2022 ini,” katanya kepada wartawan, Kamis (30/6/2022).
Berdasarkan data Disdikpora DIY pada PPDB 2021 silam, ada sejumlah sekolah yang sempat kekurangan murid antara lain SMAN Galur Kulonprogo, SMAN Girimulyo Kulonprogo, SMAN Semanu Gunungkidul, SMA Rongkop Gunungkidul dan SMA Tanjungsari Gunungkidul. Adapun jumlah kekurangan saat itu sekitar 10 kursi.
Didik memastikan sekolah-sekolah di area pinggiran tersebut pada PPDB 2022 ini semua telah memenuhi kuota.
”Misalnya SMA Rongkop ini pada PPDB 2022 ini sudah penuh bahkan seperti jurusan IPA membuang sekitar 32 pendaftar karena kuota sudah penuh. Jadi rata-rata saat ini sudah terpenuhi terutama untuk SMA,” katanya.
Meski demikian, Didik tidak menampik masih ada beberapa sekolah yang belum memenuhi kuota daya tampung terutama di wilayah pinggiran DIY meski jumlahnya sangat kecil. Di antaranya SMA Samigaluh Kulonprogo yang masih ada empat kursi kosong.
Ia menambahkan selain SMA, masih ada sejumlah SMK yang juga belum memenuhi kuota. Di antaranya SMK Kelautan Tanjungsari dan SMK Kelautan Sanden untuk jurusan tertentu, SMK Kokap Jurusan Kriya Batik dan Tekstil.
”Secara otomatis sekarang itu proses penataan, sekolah yang kosong oleh sistem akan menarik anak dari zona terdekat dari sisi jarak urutan [zona] 4, 5 dan 6 dari titik desa [tempat tinggal calon siswa] dengan sekolah tersebut jika masih ada. Akan ditarik, masalahnya anak tersebut mau atau tidak sekolah di situ karena mungkin jaraknya masih jauh,” ucapnya.
Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji, menyatakan jika masih ada siswa belum mendapatkan sekolah maka disarankan untuk segera membawa ke sekolah yang masih tersedia kursi. Prinsipnya DIY akan memfasilitasi anak untuk memastikan agar anak usia sekolah mendapatkan sekolah. Sehingga sekolah diharapkan bisa menerima jika masih ada kuota.
“Saya mendapatkan masih banyak anak yang belum tertampung di sekolah negeri sehingga harus mencari di swasta,” ucapnya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com