Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali menyinggung soal vaksin kedaluwarsa. Ganjar meminta peristiwa di Kabupaten Kudus yang terdapat ribuan vaksin AstraZeneca kedaluwarsa tidak terulang lagi.
Ini dikatakan Ganjar di hadapan para bupati-wali kota se-Jawa Tengah dalam rapat penanganan Covid-19 secara daring. Rapat itu juga diikuti Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati.
Dalam rapat tersebut, Ganjar meminta dalam percepatan vaksinasi, semua daerah mengecek agar tidak ada vaksin yang kedaluwarsa.
, kita cek. Saya minta tolong bantuan dari provinsi untuk melakukan kontrol pada daerah. Ini agar yang tadi potensi
, waktunya sudah kelihatan, kita bisa lakukan serbuan yang lebih baik,” kata Ganjar.
Sementara Sekda Jawa Tengah Sumarno menjelaskan bahwa capaian vaksinasi dosis pertama Jawa Tengah sudah di atas 60 persen. Meski demikian, masih ada beberapa daerah yang capaian vaksinasinya masih rendah.
"Cakupan vaksinasi sampai minggu ke 44 untuk dosis pertama sudah mencapai 62,93 persen, dosis kedua 37,99 persen,” terangnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo juga mewanti-wanti kepada daerah agar memperhatikan betul vaksin yang akan kedaluwarsa, sehingga tidak terbuang percuma."Vaksin yang kedaluwarsanya di November ini mohon perhatian bapak ibu, jangan sampai nanti
," tambahnyaSementara Wabup Blora menegaskan agar penyuntikan vaksin di Kabupaten Blora pada pekan ini dapat ditingkatkan agar bisa sesuai target yang diharapkan."Saya berharap minggu ini capaian vaksinnya bisa minimal 6 ribu per harinya untuk dosis pertama. Minggu ini tolong percepatan vaksinasi terus digenjot," terangnya. Kontributor BloraEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_251664" align="alignleft" width="1280"]

Gubernur Ganjar Pranowo memimpin rakor penanganan Covid-19 secara daring. (MURIANEWS/Kontributor Blora)[/caption]
MURIANEWS, Blora – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali menyinggung soal vaksin kedaluwarsa. Ganjar meminta peristiwa di Kabupaten Kudus yang terdapat ribuan vaksin AstraZeneca kedaluwarsa tidak terulang lagi.
Ini dikatakan Ganjar di hadapan para bupati-wali kota se-Jawa Tengah dalam rapat penanganan Covid-19 secara daring. Rapat itu juga diikuti Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati.
Dalam rapat tersebut, Ganjar meminta dalam percepatan vaksinasi, semua daerah mengecek agar tidak ada vaksin yang kedaluwarsa.
"Sekali lagi yang mau
expired, kita cek. Saya minta tolong bantuan dari provinsi untuk melakukan kontrol pada daerah. Ini agar yang tadi potensi
expired, waktunya sudah kelihatan, kita bisa lakukan serbuan yang lebih baik,” kata Ganjar.
Baca: Ribuan Vaksin Covid-19 AstraZeneca di Kudus Kedaluwarsa
Sementara Sekda Jawa Tengah Sumarno menjelaskan bahwa capaian vaksinasi dosis pertama Jawa Tengah sudah di atas 60 persen. Meski demikian, masih ada beberapa daerah yang capaian vaksinasinya masih rendah.
"Cakupan vaksinasi sampai minggu ke 44 untuk dosis pertama sudah mencapai 62,93 persen, dosis kedua 37,99 persen,” terangnya.
Baca: Jika Vaksin Kedaluwarsa Disuntikkan ke Tubuh, Apa Dampaknya?
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo juga mewanti-wanti kepada daerah agar memperhatikan betul vaksin yang akan kedaluwarsa, sehingga tidak terbuang percuma.
"Vaksin yang kedaluwarsanya di November ini mohon perhatian bapak ibu, jangan sampai nanti
expired," tambahnya
Sementara Wabup Blora menegaskan agar penyuntikan vaksin di Kabupaten Blora pada pekan ini dapat ditingkatkan agar bisa sesuai target yang diharapkan.
"Saya berharap minggu ini capaian vaksinnya bisa minimal 6 ribu per harinya untuk dosis pertama. Minggu ini tolong percepatan vaksinasi terus digenjot," terangnya.
Kontributor Blora
Editor: Ali Muntoha