Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Semarang - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyambut positif arahan Presiden Joko Widodo terkait dengan pembelian produk-produk lokal untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi dengan kekuatan bangsa sendiri.

Ganjar menilai, perintah presiden merupakan langkah tepat untuk mengembangkan UMKM di daerah.

”Bayangkan kalau 40 persen anggaran baik APBN maupun APBD digunakan untuk membeli produk-produk dalam negeri khususnya UMKM, maka ini betul-betul bisa menyetimulus pertumbuhan ekonomi," katanya, Jumat (25/3/2022).

Baca: Jokowi Marah-Marah Karena Instansi Pemerintah Banyak Beli Barang Impor  

Ganjar mengungkapkan, sudah saatnya Indonesia bangga pada produk dalam negeri. Banyak industri dalam negeri dan juga UMKM yang produknya tidak kalah dengan produk impor.

”Namun ada juga yang harus kita dampingi, apakah izinnya, kapasitasnya, akses permodalannya dan lainnya. Kalau 40 persen anggaran digunakan, maka ini akan menjadi captive market dan produsen bisa memenuhi,” ucapnya.

E-katalog, lanjut Ganjar, menjadi solusi paling bagus untuk persoalan ini. LKPP sudah membuat terobosan agar produk dalam negeri maupun produk UMKM bisa masuk ke dalam e-katalog.

”Alhamdulillah di Jateng sudah berjalan. E-katalog kita sudah jalan bernama Blangkon Jateng. Jadi begitu LKPP punya ide memasukkan UMKM ke e-katalog, kita langsung komunikasi dan kita undang. Kita sudah sejak tahun lalu berjalan,” pungkasnya.

Baca: Jokowi Jengkel Ada Kementerian yang Impor Pensil hingga Kertas

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat marah saat memberikan pengarahan kepada menteri kabinet, kepala lembaga, kepala daerah dan kepala BUMN terkait aksi afirmasi bangga buatan Indonesia di Bali, Jumat (25/3/2022). Kemarahan Jokowi muncul saat mengetahui masih banyak kementerian dan lembaga yang impor barang dan jasa dari luar negeri.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat marah saat memberikan pengarahan kepada menteri kabinet, kepala lembaga, kepala daerah dan kepala BUMN terkait aksi afirmasi bangga buatan Indonesia di Bali, Jumat (25/3/2022). Kemarahan Jokowi muncul saat mengetahui masih banyak kementerian dan lembaga yang impor barang dan jasa dari luar negeri.Saat memberikan pengarahan itu, Jokowi menyoroti sejumlah kementerian dan lembaga yang masih gemar impor dalam pengadaan barang dan jasa. Padahal, kebanyakan produk yang diimpor itu sudah ada di Indonesia.”Saya cek itu, masa CCTV beli impor, di dalam negeri kan ada yang bisa produksi. Dipikir kita bukan negara maju, CCTV saja impor,” tegas Jokowi.Ada juga pengadaan seragam, sepatu, alat kesehatan, alat pertanian hingga buku tulis, pensil dan ballpoint yang juga impor. Padahal menurut Jokowi, semua produk itu banyak dibuat di Indonesia.Baca: Jokowi Minta UMKM yang Urus Sertifikasi SNI Tidak Dipersulit, Harus Dipermudah”Barang-barang itu kita produksi di mana-mana, di berbagai daerah di Indonesia ada. Tapi kok impor. Bodoh sekali kita. Stop, ini jangan diterus-teruskan,” ucapnya.Jokowi mengingatkan, pemerintah sudah menetapkan bahwa 40 persen anggaran baik APBN maupun APBD digunakan untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Caranya adalah dengan membeli produk-produk karya bangsa sendiri seperti produk dari UMKM.”Saya minta ini tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dorong UMKM di daerah untuk masuk segera ke e-katalog. Masukkan sebanyak-banyaknya,” tandasnya. Reporter: SupriyadiEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler