Pemerintah telah mengizinkan warga untuk melakukan mudik Lebaran pada tahun ini. Dengan syarat telah melakukan vaksinasi lengkap sampai dosis ketiga atau vaksinasi booster.
Sumarno menyambut baik kebijakan pelonggaran mudik tahun ini. Apalagi, hampir dua tahun lamanya masyarakat yang ingin mudik terpaksa ditunda akibat pandemi Covid-19.
"Mudik tahun ini, kami memprediksi akan banyak yang masuk Jawa Tengah,” katanya.
Kebijakan terbaru adanya pelonggaran mudik tersebut juga dinilai bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
Terlebih, pihaknya memperkirakan tingkat konsumsi masyarakat di Jakarta yang akan menuju Jawa Tengah dinilai cukup tinggi.
Terlebih, pihaknya memperkirakan tingkat konsumsi masyarakat di Jakarta yang akan menuju Jawa Tengah dinilai cukup tinggi."Ada faktor positifnya bagi Jateng. Karena banyak masyarakat Jakarta yang mudik dan perputaran uang akan terjadi dan menjadi konsumtif. Sehingga perekonomian di Jawa Tengah akan terdongkrak," ungkapnya.
Meski demikian, pihaknya juga akan mengantisipasi kemungkinan terjadinya di penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah. Dengan melakukan tes sampling acak yang dilakukan Dinas Kesehatan di masing-masing wilayah."Pengecekan bisa juga lewat random tes, atau tracing yang dilakukan di posko-posko. Tapi kami juga akan koordinasi dengan Polri, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kesehatan terlebih dahulu," ucapnya.Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_166047" align="alignleft" width="720"]

Aparat kepolisian saat mengatur arus lalu lintas di musim mudik dan balik Lebaran 2019. (istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah telah mengizinkan warga untuk melakukan mudik Lebaran pada tahun ini. Dengan syarat telah melakukan vaksinasi lengkap sampai dosis ketiga atau vaksinasi booster.
Sekretaris Daerah (Sekda)
Jawa Tengah Sumarno menyambut baik kebijakan pelonggaran mudik tahun ini. Apalagi, hampir dua tahun lamanya masyarakat yang ingin mudik terpaksa ditunda akibat pandemi Covid-19.
"Mudik tahun ini, kami memprediksi akan banyak yang masuk Jawa Tengah,” katanya.
Kebijakan terbaru adanya pelonggaran mudik tersebut juga dinilai bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
Baca: Mudik Bisa Diluar Dugaan, Jokowi: Semuanya Harus Disiapkan dengan Matang
Terlebih, pihaknya memperkirakan tingkat konsumsi masyarakat di Jakarta yang akan menuju Jawa Tengah dinilai cukup tinggi.
"Ada faktor positifnya bagi Jateng. Karena banyak masyarakat Jakarta yang mudik dan perputaran uang akan terjadi dan menjadi konsumtif. Sehingga perekonomian di Jawa Tengah akan terdongkrak," ungkapnya.
Baca: 21,3 Juta Orang Mudik ke Jateng, Begini Skenario Polda
Meski demikian, pihaknya juga akan mengantisipasi kemungkinan terjadinya di penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah. Dengan melakukan tes sampling acak yang dilakukan Dinas Kesehatan di masing-masing wilayah.
"Pengecekan bisa juga lewat random tes, atau tracing yang dilakukan di posko-posko. Tapi kami juga akan koordinasi dengan Polri, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kesehatan terlebih dahulu," ucapnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha