Bertahun-Tahun Pria di Banjarnegara Ini Hidup di Becak, Gubernur Ajak Tinggal di Panti
Ali Muntoha
Minggu, 7 Februari 2021 10:28:08
MURIANEWS, Semarang – Mudasir pengayuh becak di Banjarnegara tiba-tiba viral saat gerakan Jateng di Rumah Saja diberlakukan. Pria berusia 57 tahun itu, tak bisa mengikuti anjuran Gubernur Ganjar Pranowo untuk tetap tinggal di rumah saja, lantaran memang tak punya rumah.
Sejak beberapa tahun terakhir, Mudasir menghabiskan siang dan malmnya di becak yang digunakan untuk mengais rezeki.
Tiap hari pria ini mangkal di depan Pendapa Dipayudha kompleks Pemerintah Kabupaten Banjarnegara untuk mencari penumpang.
Kisah ngenes ini pun akhirnya sampai ke telinga Ganjar Pranowo. Orang nomor satu di Jateng ini langsung mengajak Mudasir untuk tinggal di panti sosial milik Pemprov Jateng.
"Saya langsung minta Dinsos ngecek, dan langsung petugas TKSK, Satpol PP Banjarnegara dan petugas Panti Sosial Parmadi Raharjo menindaklanjuti," kata Ganjar.
[caption id="attachment_206475" align="alignleft" width="880"]

Mudasir (topi putih) yang viral karena tinggal di becak tiba di Panti Sosial Pamardi Raharjo. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
Melalui berbagai pendekatan, Mudasir akhirnya bersedia diajak tinggal di panti sosial. Saat ini, Mudasir sudah berada di panti sosial Pemprov Jateng Pamardi Raharjo Banjarnegara.
Melalui berbagai pendekatan, Mudasir akhirnya bersedia diajak tinggal di panti sosial. Saat ini, Mudasir sudah berada di panti sosial Pemprov Jateng Pamardi Raharjo Banjarnegara.Fatmawati, Kepala Panti Sosial Pamardi Raharjo, membenarkan bahwa Mudasir saat ini sudah berada di panti sosial. Pihaknya langsung menindaklanjuti usai mendapat perintah dari Kadinsos Jateng."Langsung kami tindaklanjuti, kami koordinasi dengan Satpol PP dan kami cari ke lokasi. Setelah ketemu, kami ajak ke panti dan pak Mudasir berkenan," ucapnya.Dari keterangan Mudasir lanjut Fatmawati, ia sudah tidak memiliki rumah karena sudah dijual. Sementara ia masih memiliki anak, dan istrinya sudah meninggal."Sampai saat ini kami masih merayu dan memotivasi Pak Mudasir supaya mau tinggal di Panti. Pada prinsipnya kami menerima, tapi kami tidak bisa memaksa apakah Pak Mudasir mau tinggal di panti atau tidak. Kalau mau, kami siap menerima," ucapnya. Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_206474" align="alignleft" width="880"]

Petugas Dinsos dan Satpol PP Banjarnegara menjemput Mudasir untuk tinggal di panti sosial. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Semarang – Mudasir pengayuh becak di Banjarnegara tiba-tiba viral saat gerakan Jateng di Rumah Saja diberlakukan. Pria berusia 57 tahun itu, tak bisa mengikuti anjuran Gubernur Ganjar Pranowo untuk tetap tinggal di rumah saja, lantaran memang tak punya rumah.
Sejak beberapa tahun terakhir, Mudasir menghabiskan siang dan malmnya di becak yang digunakan untuk mengais rezeki.
Tiap hari pria ini mangkal di depan Pendapa Dipayudha kompleks Pemerintah Kabupaten Banjarnegara untuk mencari penumpang.
Kisah ngenes ini pun akhirnya sampai ke telinga Ganjar Pranowo. Orang nomor satu di Jateng ini langsung mengajak Mudasir untuk tinggal di panti sosial milik Pemprov Jateng.
"Saya langsung minta Dinsos ngecek, dan langsung petugas TKSK, Satpol PP Banjarnegara dan petugas Panti Sosial Parmadi Raharjo menindaklanjuti," kata Ganjar.
[caption id="attachment_206475" align="alignleft" width="880"]

Mudasir (topi putih) yang viral karena tinggal di becak tiba di Panti Sosial Pamardi Raharjo. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
Melalui berbagai pendekatan, Mudasir akhirnya bersedia diajak tinggal di panti sosial. Saat ini, Mudasir sudah berada di panti sosial Pemprov Jateng Pamardi Raharjo Banjarnegara.
Fatmawati, Kepala Panti Sosial Pamardi Raharjo, membenarkan bahwa Mudasir saat ini sudah berada di panti sosial. Pihaknya langsung menindaklanjuti usai mendapat perintah dari Kadinsos Jateng.
"Langsung kami tindaklanjuti, kami koordinasi dengan Satpol PP dan kami cari ke lokasi. Setelah ketemu, kami ajak ke panti dan pak Mudasir berkenan," ucapnya.
Dari keterangan Mudasir lanjut Fatmawati, ia sudah tidak memiliki rumah karena sudah dijual. Sementara ia masih memiliki anak, dan istrinya sudah meninggal.
"Sampai saat ini kami masih merayu dan memotivasi Pak Mudasir supaya mau tinggal di Panti. Pada prinsipnya kami menerima, tapi kami tidak bisa memaksa apakah Pak Mudasir mau tinggal di panti atau tidak. Kalau mau, kami siap menerima," ucapnya.
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha