Rabu, 19 November 2025


Kerugian negara yang ditimbulkan akibat kasus ini pun ditaksir mencapai Rp 6 miliar. Asisten Intelijen Kejati Jateng Jacob Hendrik Pattipeilohy mengatakan, saat ini pihaknya tengah memperdalam penyelidikan di gudang Bulog tersebut.

“Diprediksi kerugian Rp 6 Miliar lebih dan sedang diselidiki oleh tim penyidik kami di lapangan,” katanya dikutip Metrojateng.com, Selasa (22/8/2017).

Sementara menurut Kasipenkum Kejati Jateng Sugeng Riyadi, pihaknya memperkirakan ada 600 ton beras yang raib dari gudang. Oknum pegawai Bulog ditengarai melakukan korupsi itu dengan memproses pemindahan beras dari dalam ke luar gudang.

Saat ini, Kejati Jateng telah memeriksan lima saksi. Keterangan para saksi sangat dibutuhkan karena dianggap mengetahui persoalan yang terjadi.

“Keterangan para saksi masih dikaji dan penyidik masih mencari titik terang siapa yang bertanggungjawab atas dugaan penyimpangan tersebut,” ujarnya.Penyelidikan dugaan kasus korupsi beras tersebut menurut dia, merupakan tindaklanjut dari laporan masyarakat. Informasi yang diterima menyebut jika praktik korupsi beras itu terjadi sejak Juni 2016 hingga 2017.”Artinya sudah terjadi setahun terakhir. Dugaannya bekerja sama dengan pihak luar, mengambil beras yang ada di stapel. Di gudang itu kan ada pekerja dari luar yang bantu bongkar dan menata beras di stapel,” terangnya.Modusnya yakni membuat gorong-gorong di staple, sehingga terkesan tumpukan beras penuh. “Kalau dilihat sepertinya tumpukannya tinggi, padahal itu dalamnya kosong,” pungkasnya.Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler