Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat aduan terkait dugaan penyekapan Warga Negara Indonesia (WNI) di Kamboja. Aduan tersebut ia terima melalui akun media sosial Instagram.

Meski hanya lewat media sosial, Ganjar langsung merespon dan memerintahkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jateng untuk melakukan pengecekan.

Awalnya seorang warganet dengan akun @angelinahui97 melaporkan terkait adanya penyekapan terhadap 54 WNI di Kamboja. Laporan tersebut ditulis dalam sebuah kolom komentar di unggahan video Kolaborasi Jateng-Jepang yang diunggah Ganjar di akun instagramnya @ganjar_prabowo.

Lewat postingan itu, ia meminta tolong ke Ganjar untuk segera dibantu. Apalagi jumlah WNI yang diduga disekap ada 50 orang lebih.

”Pak tolong kami para wni yg lagi d sekap d kamboja, saya DM BAPAK tidak di balas2. Kami ada 50 orang lebih,” tulis @angelinahui97.

Unggahan tersebut, langsung ditanggapi Ganjar. Ia pun memerintahkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jateng untuk melakukan pengecekan.

”Segera cek @nakertrans.provjateng,” perintah Ganjar.

”Kami sudah meminta tolong kesana sini tapi tidak ada aksi nyata pak,” timpal @Angelinahui97Perintah itu langsung ditindaklanjuti oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jateng. Laporan itu langsung dicek dan ditindaklanjuti dengan pihak terkait.”Kami langsung menindaklanjuti laporan itu dan mendapat informasi dari WNI atas nama Mohammad Effendy. Dia mewakili 54 WNI yang bekerja di Negara Kamboja yang diduga mengalami penipuan penempatan tenaga kerja dan diduga juga terjadi tindakan perdagangan orang (TPPO)," kata Kepala Disnakertrans Provinsi Jateng, Sakina Rosellasari.Saat ini, Kementerian Luar Negeri dan KBRI Kamboja sedang menangani persoalan ini, dan sedang dilakukan pendalaman kasus bekerjasama dengan otoritas setempat. Dan jika sudah ada laporan resmi, akan ada informasi lebih lanjut dari KBRI Kamboja.”KBRI Kamboja juga mengatakan bahwa pihaknya telah menerima aduan terkait dugaan penyekapan terkait WNI itu. Pihak KBRI juga sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Kamboja untuk proses pembebasannya,” pungkas Sakina. Reporter: SupriyadiEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar